Kum Guru Besar
Hallo teman-teman Ridwan Institute👋🏻 pada kesempatan kali ini kami akan memberikan informasi seputar kum guru besar
Ingin tahu seperti apa pembahasannya? Simak artikel ini!
Apa Itu Guru Besar?
Sebelum masuk kedalam pembahasan kum guru besar, kami sarankan jika kamu ketahui dan pahami terlebih dahulu mengenai apa itu guru besar
Guru besar merupakan jabatan fungsional yang paling tinggi bagi dosen yang masih mengejar Pendidikan tinggi.
Jabatan ini bisa dihilangkan jika dosen mengundurkan diri atau telah pensiun
Nah, untuk memperoleh jabatan guru besar, tenaga Pendidikan atau dosen wajib memenuhi beberapa syarat, seperti memiliki ijazah doktor (S3) atau yang sederajat, sesingkat-singkatnya 3 tahun setelah mendapatkan ijazah doktor (S3), mempunyai karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi, dan mempunyai pengalaman sebagai dosen minimal selama 10 tahun.
Guru besar juga biasa dikenal dengan sebutan profesor, dengan kewenangan membimbing calon doktor.
Kewajiban lainnya merupakan menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat.
Apabila karya ilmiah tersebut sangat istimewa dan memperoleh pengakuan internasional, maka bisa diangkat menjadi profesor paripurna.
Bagi kamu yang ingin konsultasi publikasi jurnal, bisa klik whatsapp dibawah!
Baca Juga : Nilai KUM Jurnal
Berapa Nilai Kum Guru Besar?
Nah, seperti yang telah kita ketahui, salah satu persyaratan utama atau mutlak untuk mengajukan kenaikan jafung atau jabatan fungsional adalah jumlah KUM sudah memenuhi.
Berapa nilai KUM untuk menjadi Guru Besar atau profesor? Nilai KUM untuk menjadi Guru Besar atau professor ada dua, pertama 850 poin untuk dosen dengan pangkat Pembina Utama Madya (dosen PNS), sementara untuk pangkat Pembina utama adalah 1.050 poin.
Tugas dan Kewajiban Guru Besar
Nah, sangat kurang rasanya jika cuman hanya membahas mengenai berapa nilai kum untuk memnjadi guru besar, selanjutnya kami akan membahas mengenai tugas dan kewajiban guru besar
Lalu, apa tugas dan kewajiban yang dimiliki Guru Besar di dunia pendidikan tinggi? Pada dasarnya tetap sama, yaitu produktif dan aktif melakukan tri dharma perguruan tinggi, Hanya saja akan dijumpai beberapa perbedaan.
contohnya dalam tugas pengajaran dan pendidikan, dosen dengan gelar Profesor atau guru besar bisa mengajar mahasiswa di semua jenjang. Baik itu S1, S2, maupun S3 di prodi sesuai bidang keahliannya.
Selain itu, guru besar juga bisa menjadi dosen pembimbing penulisan tugas akhir untuk mahasiswa S1, S2, maupun S3.
Sehingga cakupan kewajiban dan tugasnya menjadi lebih luas. Selebihnya, dosen juga wajib aktif melakukan penelitian, publikasi ilmiah, dan menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat.
Bagi kamu yang ingin konsultasi publikasi jurnal, bisa klik whatsapp dibawah!
Akhir Kata
Nah, mungkin itu saja informasi yang bisa kami berikan terkait kum guru besar, semoga dengan adanya informasi ini bisa berguna dan bermanfaat bagi rekan-rekan semua.
Terimakasih😉
FAQ
Guru Besar gelarnya apa?
Profesor (dari bahasa Latin yang bermakna “seseorang yang dikenal oleh publik berprofesi sebagai pakar”; bahasa Inggris: Professor) atau guru besar adalah seorang guru senior, dosen dan/atau peneliti yang biasanya dipekerjakan oleh lembaga-lembaga/institusi pendidikan perguruan tinggi atau universitas.
Berapa angka kredit untuk guru besar?
Guru Besar dengan angka kredit 850 bisa mencapai golongan 4D. Sedangkan Guru Besar dengan angka kredit 1050 bisa mencapai golongan 4E. Menjadi Guru Besar tentu bukan perkara yang mudah.
Gelar profesor itu S berapa?
Di Indonesia, gelar profesor merupakan jabatan fungsional, bukan gelar akademis. Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik profesor harus memiliki kualifikasi akademik pada jenjang doktor (S3). Seorang profesor memiliki berbagai kewajiban utama sebagai peneliti.
